Pneumonia Menjadi Penyebab Utama Kematian Balita di Dunia

Paru-paru adalah organ vital sebagai tempat pertukaran oksigen. Adanya masalah pada organ ini dapat menyebabkan terganggunya pernapasan. Salah satunya masalah yang dapat terjadi adalah penyakit pneumonia.

Pneumonia tidak bisa dianggap remeh, karena penyakit tersebut dapat menyebabkan masalah yang serius hingga dapat mengancam nyawa. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa terjangkit penyakit pernapasan tersebut. Bahkan, pneumonia disebut sebagai penyebab utama kematian balita di dunia.

Mengenal penyakit pneumonia

Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pneumonia adalah radang akut yang terjadi pada paru-paru dan sekitarnya. Penyebabnya antara lain berbagai macam virus, bakteri, atau jamur.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa pneumonia menyebabkan alveoli pada paru-paru terisi nanah dan cairan. Adanya nanah dan cairan tersebut menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas.

Mengutip penjelasan pada laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi pneumonia pada balita sekitar 4,5 per 100 balita. Artinya, 4 sampai 5 dari 100 balita mengalami pneumonia.

Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di dunia

WHO menyebutkan bahwa pneumonia merupakan infeksi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan data WHO, pneumonia menyebabkan sebanyak 740.180 balita meninggal dunia pada tahun 2019. Sementara itu, berdasarkan data dari UNICEF, lebih dari 19 ribu balita meninggal dunia di Indonesia akibat pneumonia pada tahun 2018.

Pneumonia dapat memengaruhi anak-anak dan keluarganya di mana pun. Namun, kematian tertinggi akibat pneumonia terjadi di kawasan Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.

Faktor yang meningkatkan risiko anak mengalami pneumonia

Pada umumnya, anak-anak yang sehat memiliki kekebalan tubuh alami yang mampu melawan infeksi. Namun, anak-anak yang memiliki kekebalan tubuh lemah berisiko tinggi mengalami pneumonia.

Seperti dijelaskan WHO, sistem kekebalan tubuh anak dapat melemah akibat malnutrisi, terutama pada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Selain itu, memiliki penyakit lain yang sudah ada sebelumnya, misalnya infeksi HIV atau campak juga makin meningkatkan risiko pneumonia.

Tulisan ini dipublikasikan di Health dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *