Perbedaan Rotavirus dan Norovirus yang Penting Dipahami

Norovirus dan rotavirus adalah jenis virus berbeda yang sama-sama dapat menyebabkan masalah perut, seperti mual, muntah, dan diare. Norovirus lebih sering terjadi pada orang dewasa, sedangkan rotavirus cenderung menyerang bayi dan anak kecil.

Rotavirus dapat dicegah melalui vaksin, sedangkan norovirus tidak bisa dicegah karena belum ada vaksinnya. Kemudian, mengenai obatnya, belum ada obat untuk infeksi dua virus tersebut. Perawatan lebih berfokus pada hidrasi dan istirahat yang cukup. Informasi selengkapnya mengenai perbedaan rotavirus dan norovirus bisa dibaca di sini!

Kenali Perbedaan Rotavirus dan Norovirus
Norovirus dan rotavirus adalah dua jenis virus yang kerap disebut juga sebagai flu perut yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Kedua virus ini memiliki gejala sama, yaitu diare. Namun, tingkat keparahannya tergantung pada usia orang yang terkena, demikian juga dengan sistem imun pengidapnya.

Lantas, seperti apa perbedaannya? Norovirus dapat menyebar lebih cepat yang kemudian disertai dengan muntah dan diare. Gejala ini bisa berlangsung sekitar 24 hingga 60 jam untuk orang sehat, terutama orang dewasa. Bila norovirus menyerang anak-anak atau lansia, gejalanya bisa jauh lebih parah.

Berbeda dengan norovirus, rotavirus lebih cenderung menyerang anak-anak. Anak-anak yang terinfeksi rotavirus dapat mengalami muntah parah begitu juga diare yang mengakibatkan dehidrasi, sehingga membutuhkan rawat inap. Tak jarang, bila sangat parah, anak yang terinfeksi rotavirus bisa sampai meninggal.

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah perbedaan keduanya:

  1. Usia pengidap

Orang-orang dari segala usia rentan terhadap infeksi kedua virus ini, tetapi khusus norovirus lebih sering menyerang orang dewasa. Sementara itu, rotavirus lebih sering terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.

  1. Masa inkubasi
    Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan dari kontak dengan virus hingga timbulnya gejala. Inkubasi norovirus adalah 12 – 48 jam, sedangkan tanda-tanda rotavirus baru akan muncul dalam dua hari setelah infeksi.
  2. Durasi gejala

Gejala norovirus tidak berlangsung lama, sekitar satu hingga tiga hari. Sedangkan infeksi rotavirus bisa bertahan lebih lama, sekitar tiga sampai delapan hari.

  1. Faktor risiko

Faktor risiko infeksi norovirus termasuk mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan higienis, lingkungan sekolah yang kotor, tinggal di lingkungan padat penduduk, termasuk juga berinteraksi dengan individu yang terinfeksi. Nah, berbeda dengan rotavirus, norovirus biasanya terjadi kapan saja sepanjang tahun, terutama ketika cuaca dingin atau musim hujan.

  1. Pengobatan dan pencegahan

Tidak ada pengobatan khusus untuk norovirus, tetapi penggantian elektrolit dan hidrasi yang hilang itu menjadi bagian penting. Biasanya, konsumsi obat antidiare direkomendasikan pada kasus yang parah. Infeksi norovirus dapat dicegah melalui mencuci tangan secara teratur, praktik makanan yang higienis, mendisinfeksi permukaan dan barang yang terkontaminasi, dan membersihkan area di mana terjadi muntah dan diare.

Sedangkan untuk rotavirus, penanganannya dilakukan dengan konsumsi banyak cairan untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Berbeda norovirus, obat antidiare tidak dianjurkan untuk infeksi ini.

Tulisan ini dipublikasikan di Health dan tag . Tandai permalink.