Berpikir kritis dan overthinking mungkin sama-sama melibatkan otak secara intens. Namun sebenarnya, keduanya memiliki cara kerja yang berbeda. Berpikir kritis adalah proses menganalisa fakta untuk membentuk penilaian. Pada dasarnya, berpikir kritis adalah berpikir tentang apa yang dipikirkan.
Sementara itu, overthinking adalah ketika kamu berulang kali memikirkan pikiran atau situasi yang sama sehingga hal tersebut menghambat kehidupan. Sebab, saat overthinking kamu tetap tidak bisa mengambil keputusan meski sudah banyak memikirkannya.
Definisi Berpikir Kritis yang Dapat Dikembangkan
Berpikir kritis adalah sebuah keterampilan yang berguna di dunia pendidikan maupun kerja. Jika kamu memiliki keterampilan berpikir kritis, akan mudah dalam memecahkan masalah serta membangun strategi yang lebih baik terkait pekerjaan dan tugas.
Orang yang memiliki keterampilan berpikir kritis akan menggunakan rasionalitas untuk menentukan apa yang harus dilakukan atau diyakini dalam situasi tertentu. Orang yang memiliki keterampilan berpikir kritis biasanya juga memiliki sifat reflektif, mandiri, dan kompeten.
Seseorang yang berpikir kritis tidak hanya mengumpulkan informasi dengan baik, tapi juga dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyimpulkan fakta dan menentukan hasil. Kemampuannya membuat konsep, menjadikan pemikir kritis cenderung lebih baik dalam memecahkan masalah dibandingkan orang yang hanya menghafal informasi.
Definisi Overthinking yang Perlu Diketahui
Jika berpikir kritis merupakan sebuah keterampilan, overthinking justru sebuah gangguan berpikir. Overthinking melibatkan pemikiran tentang topik atau situasi tertentu secara berlebihan, dan menganalisa dengan cara yang tidak efektif. Ketika overthinking berlebihan, kamu justru akan kesulitan berpikir fokus pada hal lain. Hal tersebut justru akan menghambatmu untuk melakukan hal lain.
Melansir jurnal di Sciencedirect, sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak berpikir atau overthinking berkaitan dengan gangguan kesehatan mental. Seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Perlu diwaspadai, overthinking bisa berdampak pada kesehatan mental. Selain itu, kondisi stres, depresi, dan kecemasan dapat membuat orang lebih rentan untuk berpikir secara berlebihan. Ibarat “lingkaran setan”, pemikiran yang berlebihan itu pada akhirnya kembali memicu stres, kecemasan, dan depresi yang lebih buruk.